Seorang PRIA dan WANITA telah berpacaran.

Suatu hari sang Wanita melihat orang lain memakai cincin emas putih yg sangat cantik sekali , dengan iri dia bilang : saya juga mau cincin kayak itu , dan sang pria pun perhatian atas ucapanya . Tapi dia sangat miskin tidak sanggup membeli cincin emas putih semahal ini , dan waktu sang wanita ultah , dia telah memberi sebuah kado cincin dengan dari kertas minyak bening yg sangat unik dan berat , kalo wanita yg lagi pacaran , dari sisi kiri dan kakan memakai cincin ini akan kelihatan sangat bahagia .
Akhirnya sang wanita telah nikah , dan pengantin pria itu tentu bukan dia . sang pria selain kelihatan pegawai yg miskin , makan serba ada nya , dan selalu menulis cerpen yg dia sama sekali tidak berminat . dia tidak ingin nikah ama pria itu , namum dia sangat cinta ama dia . dia telah nikah ama seorang pria yg kaya , yah gitu lah pilihanya, waktu dia nikah dari telinga , leher , tangan sampai kaki semua serba emas dan berkilau. Dia telah menyimpan cincin kertas yg diberikan cowok itu ke dalam laci . Namun tidak lama , pria kaya yg dia nikahi karena urusan bisnis keluarga ada masalah, sehingga dia melakukan penipuan sehingga dia di penjarakan . wanita ini sangat sedih , dalam kesedihan dia teringat pria yg telah memberi cincin kertas itu .
Suatu hari cewek itu tiba2 bertemu sama Pria itu , dan dengan lapang hati pria itu mengundang dia ke rumahnya . Pria itu juga telah nikah dan tinggal di rumah sewaan , dari segi rumah letak perabot rumahnya pria ini masih hidup bercukupan saja .
Dab istri pria itu memberi secangkir teh ke wanita itu , dari tangan istrinya wanita ini melihat sebuah cincin kertas yg sama yg pernah di berikan kepadanya juga yg telah dia simpan di laci . setelah istrinya pergi wanita ini melihat dia bisa merasakan pria ini hidup dengan bahagia bersama istrinya , bukan kayak dia telah kehilangan semuanya serta suaminya di penjarakan .

Suatu hari wanita ini dari sebuah koran membaca sebuah artikel yg berjudul " CINCIN KERTAS " dan pengarangnya itu adalah pria itu , setelah dia baca artikel itu baru dia tahu semuanya , lalu dengan cepat dia membuka laci mengambil cincin kertas yg penuh debu . dengan hati2 dia membuka kertas cincin dan menemukan sebuah cincin emas putih dengan kaget .
artikel itu menuliskan " Demi membeli cincin ini , di masa semua orang serba miskin , terpaksa saya pergi menjual darah , karena waktu ulang tahunnya sangat dekat , jika pergi kerja atau pinjam pun susah dapat uang untuk membelinya .
wanita itu telah nanggis dan air matanya menetes ke cincin tersebut dengan hati2 dia menbungkus kembali cincin itu .
Sejak itu wanita ini selalu memakai cincin ini diwaktu kerja sampai pulang kerja , teman sekantor melihat cincin ini sangat cantik dan unik , lalu bertanya kepada dia .. siapa yg telah memberikan kepadamu? wanita itu memjawab : banyak hal setelah kehilanganya baru kita tahu dia sangat berharga :
DI WAKTU YG TEPAT KETEMU ORANG YG TEPAT ADALAH BAHAGIA ..
DI WAKTU YG TEPAT KETEMU ORANG YG SALAH ADALAH SAKIT HATI
DI WAKTU YG SALAH KETEMU ORANG YG SALAH ADALAH KEBOHONGAN
DI WAKTU YG SALAH KETEMU ORANG YG TEPAT ADALAH PENYESALAN ..

Sebenarnya banyak hal di waktu kita belum dapat adalah waktu yg paling berharga .
apa kamu bisa bedakan , orang yg kamu cinta itu adalah perasaan yg ( kamu tidak dapat ) atau orangnya ?

Orang yg pintar suka baca hati , selalu tepat tebakan , nanum dia kehilangan hatinya ..
orang yg bodah selalu memberi hati , selalu dikertawakan orang , namum selalu dapat hati orang lain ....


Seorang PRIA dan WANITA telah berpacaran.

Suatu hari sang Wanita melihat orang lain memakai cincin emas putih yg sangat cantik sekali , dengan iri dia bilang : saya juga mau cincin kayak itu , dan sang pria pun perhatian atas ucapanya . Tapi dia sangat miskin tidak sanggup membeli cincin emas putih semahal ini , dan waktu sang wanita ultah , dia telah memberi sebuah kado cincin dengan dari kertas minyak bening yg sangat unik dan berat , kalo wanita yg lagi pacaran , dari sisi kiri dan kakan memakai cincin ini akan kelihatan sangat bahagia .
Akhirnya sang wanita telah nikah , dan pengantin pria itu tentu bukan dia . sang pria selain kelihatan pegawai yg miskin , makan serba ada nya , dan selalu menulis cerpen yg dia sama sekali tidak berminat . dia tidak ingin nikah ama pria itu , namum dia sangat cinta ama dia . dia telah nikah ama seorang pria yg kaya , yah gitu lah pilihanya, waktu dia nikah dari telinga , leher , tangan sampai kaki semua serba emas dan berkilau. Dia telah menyimpan cincin kertas yg diberikan cowok itu ke dalam laci . Namun tidak lama , pria kaya yg dia nikahi karena urusan bisnis keluarga ada masalah, sehingga dia melakukan penipuan sehingga dia di penjarakan . wanita ini sangat sedih , dalam kesedihan dia teringat pria yg telah memberi cincin kertas itu .
Suatu hari cewek itu tiba2 bertemu sama Pria itu , dan dengan lapang hati pria itu mengundang dia ke rumahnya . Pria itu juga telah nikah dan tinggal di rumah sewaan , dari segi rumah letak perabot rumahnya pria ini masih hidup bercukupan saja .
Dab istri pria itu memberi secangkir teh ke wanita itu , dari tangan istrinya wanita ini melihat sebuah cincin kertas yg sama yg pernah di berikan kepadanya juga yg telah dia simpan di laci . setelah istrinya pergi wanita ini melihat dia bisa merasakan pria ini hidup dengan bahagia bersama istrinya , bukan kayak dia telah kehilangan semuanya serta suaminya di penjarakan .

Suatu hari wanita ini dari sebuah koran membaca sebuah artikel yg berjudul " CINCIN KERTAS " dan pengarangnya itu adalah pria itu , setelah dia baca artikel itu baru dia tahu semuanya , lalu dengan cepat dia membuka laci mengambil cincin kertas yg penuh debu . dengan hati2 dia membuka kertas cincin dan menemukan sebuah cincin emas putih dengan kaget .
artikel itu menuliskan " Demi membeli cincin ini , di masa semua orang serba miskin , terpaksa saya pergi menjual darah , karena waktu ulang tahunnya sangat dekat , jika pergi kerja atau pinjam pun susah dapat uang untuk membelinya .
wanita itu telah nanggis dan air matanya menetes ke cincin tersebut dengan hati2 dia menbungkus kembali cincin itu .
Sejak itu wanita ini selalu memakai cincin ini diwaktu kerja sampai pulang kerja , teman sekantor melihat cincin ini sangat cantik dan unik , lalu bertanya kepada dia .. siapa yg telah memberikan kepadamu? wanita itu memjawab : banyak hal setelah kehilanganya baru kita tahu dia sangat berharga :
DI WAKTU YG TEPAT KETEMU ORANG YG TEPAT ADALAH BAHAGIA ..
DI WAKTU YG TEPAT KETEMU ORANG YG SALAH ADALAH SAKIT HATI
DI WAKTU YG SALAH KETEMU ORANG YG SALAH ADALAH KEBOHONGAN
DI WAKTU YG SALAH KETEMU ORANG YG TEPAT ADALAH PENYESALAN ..

Sebenarnya banyak hal di waktu kita belum dapat adalah waktu yg paling berharga .
apa kamu bisa bedakan , orang yg kamu cinta itu adalah perasaan yg ( kamu tidak dapat ) atau orangnya ?

Orang yg pintar suka baca hati , selalu tepat tebakan , nanum dia kehilangan hatinya ..
orang yg bodah selalu memberi hati , selalu dikertawakan orang , namum selalu dapat hati orang lain ....

Fragmentasi - Sebenernya judul asli dari tulisan ini adalah Perempuan yang dicintai Suamiku tapi gw repost ulang disini. dari postingan aslinya di blognya laskar pelangi


CERITA yang Baguss untuk direnungkan. ..(fatima)


Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,

" Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh… dasar anak nakal, sini piringnya, " lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan….aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, " Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?"

Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

Dear Meisha,

Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.

Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. . Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.

Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.

Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.

yours,

Mario

----------------
Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat.. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.

Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju.. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.

Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.

Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

**********

Setahun kemudian…

Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

" Mario, suamiku….

Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku…..

Ternyata aku keliru…. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.

Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, " kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?"

Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.

Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.

Istrimu,

Rima"

Di surat yang lain,

"………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha……"

Disurat yang kesekian,

"…….Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.

Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah…….

Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya…….."

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.

Disurat terakhir, pagi ini…

"…………..Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.

Tahukah engkau suamiku,

Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?………"

Jelita menatap Meisha, dan bercerita,

" Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……" Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

Dear Meisha,

Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?

Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku….

Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.

ragmentasi - Dapet kiriman email dari si Luvie Melati isinya tentang cerita cinta yang terjadi di China and kerennya cerita ini sampe menggetarkan hati semua orang sampai pemerintahan lokal di China. ini nih gw Quote cerita dari emailnya




Ada sebuah kisah cinta yg menakjubkan dari China yang baru beredar belakangan ini dan mengharukan dunia. Cerita mengenai seorang pria dan wanita yang lebih tua yang kabur dari desa mereka dan saling mencintai dgn tenang lebih dari setengah abad.

Pria China berusia lebih dari 70 tahun yang telah membuat dgn tangannya sendiri lebih dari 6,000 anak tangga di gunung untuk istrinya yg berusia 80 tahun telah meninggal di rumah gua buatan mereka setelah tinggal di sana lebih dari 50 tahun.

50 tahun lalu, , Liu Guo Jiang, seorang pemuda berusia 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda beranak satu berusia 29 tahun bernama Xu Chaoqin..

Tak jauh berbeda dgn kisah roman Shakespeare's Romeo dan Juliet, teman serta kenalan mengkritik hubungan mereka karena perbedaan usia dan juga Xu telah mempunyai anak.
Waktu itu, seorang pria mencintai wanita yang lebih tua adalah hal yang tak bisa diterima dan immoral. Untuk menghindari gossip dan ancaman terhadap hubungan mereka, pasangan itu memutuskan untuk melarikan diri dan hidup di gua di Jian Gjin di Southern ChongQing Municipality.

Pada awalnya, hidup begitu sulit karena mereka tak punya apa2, tak ada listrik dan makanan. Mereka harus makan rumput dan akar yang mereka temukan di gunung, dan Liu membuat lampu kerosin untuk menerangi rumah mereka.

Xu merasa ia telah mengikat Liu dan berulang kali menanyakan padanya, 'Apa kau menyesal?'

Dan Liu selalu menjawab, 'selama kita rajin, hidup kita akan membaik.'

Mulai tahun kedua hidup bersama di gunung, Liu mulai dan selama 50 tahun terus menerus membuat anak tangga dgn tangannya supaya istrinya bisa turun gunung dgn lebih mudah.

Separuh abad kemudian di tahun 2001, sekelompok petualang menjelajah hutan dan terkejut menemukan pasangan tua di sana dan lebih dari 6,000 anak tangga buatan tangan. Liu MingSheng, salah satu dari tujuh anak mereka berkata, 'orang tuaku saling mencintai, mereka telah hidup terpencil lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah satu hari pun. Ia membuatkan anak tangga untuk ibu, meskipun ibu tidak sering2 turun gunung.'

Pasangan itu telah hidup lebih dari 50 tahun sampai minggu lalu. Liu, yang telah berusia 72 tahun, setelah kembali dari bercocok tanam tiba-tiba pingsan. Xu duduk dan berdoa dgn suaminya saat suaminya meninggal dalam pelukannya. Liu begitu mencintai Xu sehingga orang-orang sulit untuk melepaskan pegangan tangannya pada istrinya bahkan setelah ia meninggal.

'Kau berjanji akan menjagaku, kau akan bersamaku sampai aku mati. Sekarang kau pergi mendahuluiku. Bagaimana mgkn aku hidup tanpamu? '

Xu melewati hari-hari dgn membisikkan kata-kata ini setiap hari dan menyentuh peninggalan suaminya dgn wajah yang penuh air mata..

Pada tahun 2006, kisah mereka menjadi salah satu dari 10 kisah cinta terbaik dari China , yang dikumpulkan oleh Chinese Women Weekly. Pemerintah local memutuskan untuk merawat Tangga cinta dan tempat yang mereka tinggali sebagai museum, supaya kisah cinta ini bisa hidup selamanya.

TULANG RUSUK
>
>
> Fiona : Yang paling kamu cintai di dunia ini siapa ?
>
> Albert : Kamu dong !!!
>
> Fiona : Menurut kamu, aku ini siapa ?
>
> Albert : (berpikir sejenak lalu menatap Fiona dengan pasti). Kamu
>
> tulang rusukku !!!
>
> Karena Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan
>
> mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua Pria mencari
>
> tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak
>
> lagi merasakan sakit di hati ...
>
> "Setelah menikah, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis
>
> untuk
>
> sesaat.
>
> Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan
>
> masing-masing dan kepenatan hidup yang ada. Hidup mereka menjadi
>
> membosankan.
>
> Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan
>
> cinta satu sama lain.
>
> Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin
>
> panas.
>
> Pada suatu hari pada akhir sebuah pertengkaran Fiona lari keluar rumah.
>
> Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak "Kamu nggak cinta lagi
sama aku !".
>
> Albert sangat membenci ketidak dewasaan Fiona dan secara spontan balik
>
> berteriak
>
> "Aku menyesal kita menikah ! Kamu ternyata bukan tulang rusukku !!!"
>
> Tiba-tiba Fiona menjadi terdiam dan berdiri terpaku untuk beberapa
>
> saat.
>
> Albert menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan, tetapi seperti air
>
> yang
>
> telah tertumpah tidak mungkin untuk diambil kembali.
>
> Dengan berlinang air mata, Fiona kembali ke rumah dan mengambil
>
> barang - barangnya, bertekad untuk berpisah.
>
> "Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi.
>
> Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing.
>
> Lima tahun berlalu.
>
> Albert tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan
>
> Fiona.
>
> Fiona pernah ke luar negeri tetapi sudah kembali.
>
> Dia pernah menikah dengan seorang asing dan bercerai.
>
> Albert agak kecewa bahwa Fiona tidak menunggunya kembali.
>
> Dan di tengah malam yang sunyi dia meminum kopinya dan merasakan sakit
>
> di hatinya.
>
> Tetapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Fiona.
>
> Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu.
>
> Di airport, di tempat di mana banyak terjadi pertemuan dan perpisahan,
>
> mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas.
>
> Albert : Apa kabar ?
>
> Fiona : Baik ... apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang ?
>
> Albert : Belum. Fiona : Aku terbang ke New York dengan penerbangan
>
> berikut. Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat.
>
> Kamu tahu nomor telepon kita, tidak ada yang berubah.
>
>
> Fiona tersenyum manis, lalu berlalu. " Good bye ......."
>
> Satu minggu kemudian ternyata Fiona adalah satu korban Menara WTC.
>
>
> Malam itu, sekali lagi, Albert mereguk kopinya dan kembali merasakan
>
> sakit dihatinya.
>
>
> Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Fiona, Tulang rusuknya
>
> sendiri yang telah dengan bodohnya dia patahkan.
>
>
> "Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling
kita
>
> cintai.
>
>
> Dan akibatnya adalah fatal.
>
>
> Seringkali penyesalan itu datang belakangan akibatnya setelah kita
>
> menyadari kesalahan kita, semua sudah terlambat.
>
>
> Karena itu jagalah dan sayangilah orang yang kau cintai dengan segenap
>
> hatimu ...,
>
>
> Sebelum kau mengucapkan sesuatu berpikirlah dulu,
>
>
> apakah kata-kata yang kau ucapkan akan menyakiti orang yang kau cintai ??
>
>
> Kalo iya sebaiknya jangan kau ucapkan.
>
>
> Karena akan semakin besar resiko kau kehilangan orang yang kau cintai.
>
>
> Jadi berpikirlah dahulu apakah kata-kata yang akan kau ucapkan
>
> sebanding
>
> dengan akibat yang akan kau terima ??"

Sewaktu Boy dan Girl baru pacaran,
Boy melipat 1000 burung kertas buat Girl,
menggantungkannya di dalam kamar Girl.
Boy mengatakan 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya.
Waktu itu...
Girl dan Boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua...
Tetapi pada suatu saat, Girl mulai menjauhi Boy.

Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis...
Ke Paris...Tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali2 itu...
Sewaktu Girl mau memutuskan Boy, Girl bilang sama Boy,

kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa...
Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya...
Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik.
Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan
bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!!

Setelah Girl pergi ke Perancis,
Boy bekerja keras...
dia pernah menjual koran...
menjadi karyawan sementara...
bisnis kecil...
setiap pekerjaan dikerjakan dengan sangat baik dan tekun.
Sudah lewat beberapa tahun...
Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya,
akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan.
Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl,
dia masih tidak dapat melupakannya.

Pada suatu hari... waktu hujan,
Boy dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan.
Dia mengenali mereka, mereka adalah orang-tua Girl....
Dia ingin mereka lihat kalau sekarang Boy tidak hanya mempunyai mobil pribadi,
tetapi juga mempunyai villa dan perusahaan sendiri,
ia ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi,
dia sekarang adalah seorang Boss.

Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang-tua tersebut.
Hujan terus turun tanpa henti, biarpun kedua orang-tua itu memakai payung,
tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.

Sewaktu mereka sampai tempat tujuan,
Boy tercegang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman.

Dia melihat di atas papan nisan Girl tersenyum sangat manis terhadapnya.
Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung2 kertas yang dibuatkan Boy.
Dalam hujan, burung2 kertas itu terlihat begitu hidup,
Orang-tua Girl memberitahu Boy,
Girl tidak pergi ke Paris ,
Girl terserang kanker,
Girl pergi ke surga.
Girl ingin Boy menjadi orang,
mempunyai keluarga yang harmonis,
maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Boy dulu.
Girl bilang dia sangat mengerti Boy,
dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil.
Girl mengatakan...
kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya
dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi.
Boy langsung berlutut,
berlutut di depan makam Girl,
menangis dengan begitu sedihnya.
Hujan pada hari itu terasa tidak akan berhenti,
membasahi sekujur tubuh Boy.
Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos,

Mengingat semua itu,
hatinya mulai meneteskan darah...
Sewaktu orang-tua itu keluar dari pemakaman,
mereka melihat kalau Boy sudah membukakan pintu mobil untuk mereka.
Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut.

"Hatiku tidak pernah menyesal,
semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,
1000 ketulusan hatiku,
beterbangan di dalam angin
menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit...
melewati sungai perak,
apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya,
hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.
Masa lalu seperti asap...
hilang dan tak kan kembali...
menambah kerinduan di hatiku...
Bagaimanapun dicari,
jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.."

30/04/10

RING ( CINCIN )

Seorang PRIA dan WANITA telah berpacaran.

Suatu hari sang Wanita melihat orang lain memakai cincin emas putih yg sangat cantik sekali , dengan iri dia bilang : saya juga mau cincin kayak itu , dan sang pria pun perhatian atas ucapanya . Tapi dia sangat miskin tidak sanggup membeli cincin emas putih semahal ini , dan waktu sang wanita ultah , dia telah memberi sebuah kado cincin dengan dari kertas minyak bening yg sangat unik dan berat , kalo wanita yg lagi pacaran , dari sisi kiri dan kakan memakai cincin ini akan kelihatan sangat bahagia .
Akhirnya sang wanita telah nikah , dan pengantin pria itu tentu bukan dia . sang pria selain kelihatan pegawai yg miskin , makan serba ada nya , dan selalu menulis cerpen yg dia sama sekali tidak berminat . dia tidak ingin nikah ama pria itu , namum dia sangat cinta ama dia . dia telah nikah ama seorang pria yg kaya , yah gitu lah pilihanya, waktu dia nikah dari telinga , leher , tangan sampai kaki semua serba emas dan berkilau. Dia telah menyimpan cincin kertas yg diberikan cowok itu ke dalam laci . Namun tidak lama , pria kaya yg dia nikahi karena urusan bisnis keluarga ada masalah, sehingga dia melakukan penipuan sehingga dia di penjarakan . wanita ini sangat sedih , dalam kesedihan dia teringat pria yg telah memberi cincin kertas itu .
Suatu hari cewek itu tiba2 bertemu sama Pria itu , dan dengan lapang hati pria itu mengundang dia ke rumahnya . Pria itu juga telah nikah dan tinggal di rumah sewaan , dari segi rumah letak perabot rumahnya pria ini masih hidup bercukupan saja .
Dab istri pria itu memberi secangkir teh ke wanita itu , dari tangan istrinya wanita ini melihat sebuah cincin kertas yg sama yg pernah di berikan kepadanya juga yg telah dia simpan di laci . setelah istrinya pergi wanita ini melihat dia bisa merasakan pria ini hidup dengan bahagia bersama istrinya , bukan kayak dia telah kehilangan semuanya serta suaminya di penjarakan .

Suatu hari wanita ini dari sebuah koran membaca sebuah artikel yg berjudul " CINCIN KERTAS " dan pengarangnya itu adalah pria itu , setelah dia baca artikel itu baru dia tahu semuanya , lalu dengan cepat dia membuka laci mengambil cincin kertas yg penuh debu . dengan hati2 dia membuka kertas cincin dan menemukan sebuah cincin emas putih dengan kaget .
artikel itu menuliskan " Demi membeli cincin ini , di masa semua orang serba miskin , terpaksa saya pergi menjual darah , karena waktu ulang tahunnya sangat dekat , jika pergi kerja atau pinjam pun susah dapat uang untuk membelinya .
wanita itu telah nanggis dan air matanya menetes ke cincin tersebut dengan hati2 dia menbungkus kembali cincin itu .
Sejak itu wanita ini selalu memakai cincin ini diwaktu kerja sampai pulang kerja , teman sekantor melihat cincin ini sangat cantik dan unik , lalu bertanya kepada dia .. siapa yg telah memberikan kepadamu? wanita itu memjawab : banyak hal setelah kehilanganya baru kita tahu dia sangat berharga :
DI WAKTU YG TEPAT KETEMU ORANG YG TEPAT ADALAH BAHAGIA ..
DI WAKTU YG TEPAT KETEMU ORANG YG SALAH ADALAH SAKIT HATI
DI WAKTU YG SALAH KETEMU ORANG YG SALAH ADALAH KEBOHONGAN
DI WAKTU YG SALAH KETEMU ORANG YG TEPAT ADALAH PENYESALAN ..

Sebenarnya banyak hal di waktu kita belum dapat adalah waktu yg paling berharga .
apa kamu bisa bedakan , orang yg kamu cinta itu adalah perasaan yg ( kamu tidak dapat ) atau orangnya ?

Orang yg pintar suka baca hati , selalu tepat tebakan , nanum dia kehilangan hatinya ..
orang yg bodah selalu memberi hati , selalu dikertawakan orang , namum selalu dapat hati orang lain ....


Seorang PRIA dan WANITA telah berpacaran.

Suatu hari sang Wanita melihat orang lain memakai cincin emas putih yg sangat cantik sekali , dengan iri dia bilang : saya juga mau cincin kayak itu , dan sang pria pun perhatian atas ucapanya . Tapi dia sangat miskin tidak sanggup membeli cincin emas putih semahal ini , dan waktu sang wanita ultah , dia telah memberi sebuah kado cincin dengan dari kertas minyak bening yg sangat unik dan berat , kalo wanita yg lagi pacaran , dari sisi kiri dan kakan memakai cincin ini akan kelihatan sangat bahagia .
Akhirnya sang wanita telah nikah , dan pengantin pria itu tentu bukan dia . sang pria selain kelihatan pegawai yg miskin , makan serba ada nya , dan selalu menulis cerpen yg dia sama sekali tidak berminat . dia tidak ingin nikah ama pria itu , namum dia sangat cinta ama dia . dia telah nikah ama seorang pria yg kaya , yah gitu lah pilihanya, waktu dia nikah dari telinga , leher , tangan sampai kaki semua serba emas dan berkilau. Dia telah menyimpan cincin kertas yg diberikan cowok itu ke dalam laci . Namun tidak lama , pria kaya yg dia nikahi karena urusan bisnis keluarga ada masalah, sehingga dia melakukan penipuan sehingga dia di penjarakan . wanita ini sangat sedih , dalam kesedihan dia teringat pria yg telah memberi cincin kertas itu .
Suatu hari cewek itu tiba2 bertemu sama Pria itu , dan dengan lapang hati pria itu mengundang dia ke rumahnya . Pria itu juga telah nikah dan tinggal di rumah sewaan , dari segi rumah letak perabot rumahnya pria ini masih hidup bercukupan saja .
Dab istri pria itu memberi secangkir teh ke wanita itu , dari tangan istrinya wanita ini melihat sebuah cincin kertas yg sama yg pernah di berikan kepadanya juga yg telah dia simpan di laci . setelah istrinya pergi wanita ini melihat dia bisa merasakan pria ini hidup dengan bahagia bersama istrinya , bukan kayak dia telah kehilangan semuanya serta suaminya di penjarakan .

Suatu hari wanita ini dari sebuah koran membaca sebuah artikel yg berjudul " CINCIN KERTAS " dan pengarangnya itu adalah pria itu , setelah dia baca artikel itu baru dia tahu semuanya , lalu dengan cepat dia membuka laci mengambil cincin kertas yg penuh debu . dengan hati2 dia membuka kertas cincin dan menemukan sebuah cincin emas putih dengan kaget .
artikel itu menuliskan " Demi membeli cincin ini , di masa semua orang serba miskin , terpaksa saya pergi menjual darah , karena waktu ulang tahunnya sangat dekat , jika pergi kerja atau pinjam pun susah dapat uang untuk membelinya .
wanita itu telah nanggis dan air matanya menetes ke cincin tersebut dengan hati2 dia menbungkus kembali cincin itu .
Sejak itu wanita ini selalu memakai cincin ini diwaktu kerja sampai pulang kerja , teman sekantor melihat cincin ini sangat cantik dan unik , lalu bertanya kepada dia .. siapa yg telah memberikan kepadamu? wanita itu memjawab : banyak hal setelah kehilanganya baru kita tahu dia sangat berharga :
DI WAKTU YG TEPAT KETEMU ORANG YG TEPAT ADALAH BAHAGIA ..
DI WAKTU YG TEPAT KETEMU ORANG YG SALAH ADALAH SAKIT HATI
DI WAKTU YG SALAH KETEMU ORANG YG SALAH ADALAH KEBOHONGAN
DI WAKTU YG SALAH KETEMU ORANG YG TEPAT ADALAH PENYESALAN ..

Sebenarnya banyak hal di waktu kita belum dapat adalah waktu yg paling berharga .
apa kamu bisa bedakan , orang yg kamu cinta itu adalah perasaan yg ( kamu tidak dapat ) atau orangnya ?

Orang yg pintar suka baca hati , selalu tepat tebakan , nanum dia kehilangan hatinya ..
orang yg bodah selalu memberi hati , selalu dikertawakan orang , namum selalu dapat hati orang lain ....

Cintaku Sayang Jelita Bintangku

Fragmentasi - Sebenernya judul asli dari tulisan ini adalah Perempuan yang dicintai Suamiku tapi gw repost ulang disini. dari postingan aslinya di blognya laskar pelangi


CERITA yang Baguss untuk direnungkan. ..(fatima)


Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,

" Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh… dasar anak nakal, sini piringnya, " lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan….aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, " Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?"

Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

Dear Meisha,

Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.

Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. . Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.

Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.

Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.

yours,

Mario

----------------
Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat.. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.

Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju.. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.

Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.

Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

**********

Setahun kemudian…

Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

" Mario, suamiku….

Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku…..

Ternyata aku keliru…. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.

Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, " kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?"

Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.

Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.

Istrimu,

Rima"

Di surat yang lain,

"………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha……"

Disurat yang kesekian,

"…….Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.

Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah…….

Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya…….."

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.

Disurat terakhir, pagi ini…

"…………..Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.

Tahukah engkau suamiku,

Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?………"

Jelita menatap Meisha, dan bercerita,

" Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……" Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

Dear Meisha,

Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?

Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku….

Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.

cerita cinta yang megharukan

ragmentasi - Dapet kiriman email dari si Luvie Melati isinya tentang cerita cinta yang terjadi di China and kerennya cerita ini sampe menggetarkan hati semua orang sampai pemerintahan lokal di China. ini nih gw Quote cerita dari emailnya




Ada sebuah kisah cinta yg menakjubkan dari China yang baru beredar belakangan ini dan mengharukan dunia. Cerita mengenai seorang pria dan wanita yang lebih tua yang kabur dari desa mereka dan saling mencintai dgn tenang lebih dari setengah abad.

Pria China berusia lebih dari 70 tahun yang telah membuat dgn tangannya sendiri lebih dari 6,000 anak tangga di gunung untuk istrinya yg berusia 80 tahun telah meninggal di rumah gua buatan mereka setelah tinggal di sana lebih dari 50 tahun.

50 tahun lalu, , Liu Guo Jiang, seorang pemuda berusia 19 tahun, jatuh cinta pada seorang janda beranak satu berusia 29 tahun bernama Xu Chaoqin..

Tak jauh berbeda dgn kisah roman Shakespeare's Romeo dan Juliet, teman serta kenalan mengkritik hubungan mereka karena perbedaan usia dan juga Xu telah mempunyai anak.
Waktu itu, seorang pria mencintai wanita yang lebih tua adalah hal yang tak bisa diterima dan immoral. Untuk menghindari gossip dan ancaman terhadap hubungan mereka, pasangan itu memutuskan untuk melarikan diri dan hidup di gua di Jian Gjin di Southern ChongQing Municipality.

Pada awalnya, hidup begitu sulit karena mereka tak punya apa2, tak ada listrik dan makanan. Mereka harus makan rumput dan akar yang mereka temukan di gunung, dan Liu membuat lampu kerosin untuk menerangi rumah mereka.

Xu merasa ia telah mengikat Liu dan berulang kali menanyakan padanya, 'Apa kau menyesal?'

Dan Liu selalu menjawab, 'selama kita rajin, hidup kita akan membaik.'

Mulai tahun kedua hidup bersama di gunung, Liu mulai dan selama 50 tahun terus menerus membuat anak tangga dgn tangannya supaya istrinya bisa turun gunung dgn lebih mudah.

Separuh abad kemudian di tahun 2001, sekelompok petualang menjelajah hutan dan terkejut menemukan pasangan tua di sana dan lebih dari 6,000 anak tangga buatan tangan. Liu MingSheng, salah satu dari tujuh anak mereka berkata, 'orang tuaku saling mencintai, mereka telah hidup terpencil lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah satu hari pun. Ia membuatkan anak tangga untuk ibu, meskipun ibu tidak sering2 turun gunung.'

Pasangan itu telah hidup lebih dari 50 tahun sampai minggu lalu. Liu, yang telah berusia 72 tahun, setelah kembali dari bercocok tanam tiba-tiba pingsan. Xu duduk dan berdoa dgn suaminya saat suaminya meninggal dalam pelukannya. Liu begitu mencintai Xu sehingga orang-orang sulit untuk melepaskan pegangan tangannya pada istrinya bahkan setelah ia meninggal.

'Kau berjanji akan menjagaku, kau akan bersamaku sampai aku mati. Sekarang kau pergi mendahuluiku. Bagaimana mgkn aku hidup tanpamu? '

Xu melewati hari-hari dgn membisikkan kata-kata ini setiap hari dan menyentuh peninggalan suaminya dgn wajah yang penuh air mata..

Pada tahun 2006, kisah mereka menjadi salah satu dari 10 kisah cinta terbaik dari China , yang dikumpulkan oleh Chinese Women Weekly. Pemerintah local memutuskan untuk merawat Tangga cinta dan tempat yang mereka tinggali sebagai museum, supaya kisah cinta ini bisa hidup selamanya.

29/04/10

TULANG RUSUK

TULANG RUSUK
>
>
> Fiona : Yang paling kamu cintai di dunia ini siapa ?
>
> Albert : Kamu dong !!!
>
> Fiona : Menurut kamu, aku ini siapa ?
>
> Albert : (berpikir sejenak lalu menatap Fiona dengan pasti). Kamu
>
> tulang rusukku !!!
>
> Karena Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan
>
> mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua Pria mencari
>
> tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak
>
> lagi merasakan sakit di hati ...
>
> "Setelah menikah, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis
>
> untuk
>
> sesaat.
>
> Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan
>
> masing-masing dan kepenatan hidup yang ada. Hidup mereka menjadi
>
> membosankan.
>
> Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan
>
> cinta satu sama lain.
>
> Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin
>
> panas.
>
> Pada suatu hari pada akhir sebuah pertengkaran Fiona lari keluar rumah.
>
> Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak "Kamu nggak cinta lagi
sama aku !".
>
> Albert sangat membenci ketidak dewasaan Fiona dan secara spontan balik
>
> berteriak
>
> "Aku menyesal kita menikah ! Kamu ternyata bukan tulang rusukku !!!"
>
> Tiba-tiba Fiona menjadi terdiam dan berdiri terpaku untuk beberapa
>
> saat.
>
> Albert menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan, tetapi seperti air
>
> yang
>
> telah tertumpah tidak mungkin untuk diambil kembali.
>
> Dengan berlinang air mata, Fiona kembali ke rumah dan mengambil
>
> barang - barangnya, bertekad untuk berpisah.
>
> "Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi.
>
> Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing.
>
> Lima tahun berlalu.
>
> Albert tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan
>
> Fiona.
>
> Fiona pernah ke luar negeri tetapi sudah kembali.
>
> Dia pernah menikah dengan seorang asing dan bercerai.
>
> Albert agak kecewa bahwa Fiona tidak menunggunya kembali.
>
> Dan di tengah malam yang sunyi dia meminum kopinya dan merasakan sakit
>
> di hatinya.
>
> Tetapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Fiona.
>
> Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu.
>
> Di airport, di tempat di mana banyak terjadi pertemuan dan perpisahan,
>
> mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas.
>
> Albert : Apa kabar ?
>
> Fiona : Baik ... apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang ?
>
> Albert : Belum. Fiona : Aku terbang ke New York dengan penerbangan
>
> berikut. Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat.
>
> Kamu tahu nomor telepon kita, tidak ada yang berubah.
>
>
> Fiona tersenyum manis, lalu berlalu. " Good bye ......."
>
> Satu minggu kemudian ternyata Fiona adalah satu korban Menara WTC.
>
>
> Malam itu, sekali lagi, Albert mereguk kopinya dan kembali merasakan
>
> sakit dihatinya.
>
>
> Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Fiona, Tulang rusuknya
>
> sendiri yang telah dengan bodohnya dia patahkan.
>
>
> "Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling
kita
>
> cintai.
>
>
> Dan akibatnya adalah fatal.
>
>
> Seringkali penyesalan itu datang belakangan akibatnya setelah kita
>
> menyadari kesalahan kita, semua sudah terlambat.
>
>
> Karena itu jagalah dan sayangilah orang yang kau cintai dengan segenap
>
> hatimu ...,
>
>
> Sebelum kau mengucapkan sesuatu berpikirlah dulu,
>
>
> apakah kata-kata yang kau ucapkan akan menyakiti orang yang kau cintai ??
>
>
> Kalo iya sebaiknya jangan kau ucapkan.
>
>
> Karena akan semakin besar resiko kau kehilangan orang yang kau cintai.
>
>
> Jadi berpikirlah dahulu apakah kata-kata yang akan kau ucapkan
>
> sebanding
>
> dengan akibat yang akan kau terima ??"

1000 burung kertas

Sewaktu Boy dan Girl baru pacaran,
Boy melipat 1000 burung kertas buat Girl,
menggantungkannya di dalam kamar Girl.
Boy mengatakan 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya.
Waktu itu...
Girl dan Boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua...
Tetapi pada suatu saat, Girl mulai menjauhi Boy.

Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis...
Ke Paris...Tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali2 itu...
Sewaktu Girl mau memutuskan Boy, Girl bilang sama Boy,

kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa...
Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya...
Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik.
Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan
bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!!

Setelah Girl pergi ke Perancis,
Boy bekerja keras...
dia pernah menjual koran...
menjadi karyawan sementara...
bisnis kecil...
setiap pekerjaan dikerjakan dengan sangat baik dan tekun.
Sudah lewat beberapa tahun...
Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya,
akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan.
Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl,
dia masih tidak dapat melupakannya.

Pada suatu hari... waktu hujan,
Boy dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan.
Dia mengenali mereka, mereka adalah orang-tua Girl....
Dia ingin mereka lihat kalau sekarang Boy tidak hanya mempunyai mobil pribadi,
tetapi juga mempunyai villa dan perusahaan sendiri,
ia ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi,
dia sekarang adalah seorang Boss.

Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang-tua tersebut.
Hujan terus turun tanpa henti, biarpun kedua orang-tua itu memakai payung,
tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.

Sewaktu mereka sampai tempat tujuan,
Boy tercegang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman.

Dia melihat di atas papan nisan Girl tersenyum sangat manis terhadapnya.
Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung2 kertas yang dibuatkan Boy.
Dalam hujan, burung2 kertas itu terlihat begitu hidup,
Orang-tua Girl memberitahu Boy,
Girl tidak pergi ke Paris ,
Girl terserang kanker,
Girl pergi ke surga.
Girl ingin Boy menjadi orang,
mempunyai keluarga yang harmonis,
maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Boy dulu.
Girl bilang dia sangat mengerti Boy,
dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil.
Girl mengatakan...
kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya
dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi.
Boy langsung berlutut,
berlutut di depan makam Girl,
menangis dengan begitu sedihnya.
Hujan pada hari itu terasa tidak akan berhenti,
membasahi sekujur tubuh Boy.
Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos,

Mengingat semua itu,
hatinya mulai meneteskan darah...
Sewaktu orang-tua itu keluar dari pemakaman,
mereka melihat kalau Boy sudah membukakan pintu mobil untuk mereka.
Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut.

"Hatiku tidak pernah menyesal,
semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,
1000 ketulusan hatiku,
beterbangan di dalam angin
menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit...
melewati sungai perak,
apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya,
hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.
Masa lalu seperti asap...
hilang dan tak kan kembali...
menambah kerinduan di hatiku...
Bagaimanapun dicari,
jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.."

About this blog

CUMA SEKEDAR ISENG
Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Terpaku aku berdiri… Diantara bunga-bunga berserakan dengan isak glora jiwa yang tertinggal. Hari-hari bersamamu telah usai, namun api cintaku terus berkobar… tak ada yang bisa padamkan api kasihku padamu, sekian lama telah berlalu… Tanpa ku tahu bahkan sampai detik ini datang seorang pengganti dirimu hanya suara dan tawa hatiku yang tegar bagai karang… luluh karenanya. Kasih haruskah aku mengakhiri kesendirianku ini bersamanya.