Ketika kita mempunyai keinginan yang kuat untuk bertemu terhadap sesuatu atau kejadian, disitulah rasa rindu muncul, sebuah sensasi perasaan positif yang dimiliki oleh setiap manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya didunia; malaikat, jin, hewan apalagi tumbuhan.

Dapat dikatakan juga bahwa rindu merupakan bagian dari perasaan cinta. Edward De Vere (Willian Shakespeare) menuliskan perasaan cinta Romeo kepada Juliet dengan untaian kata-kata yang indah, begitu juga dengan Azimi yang melukiskan syair-syair indah Majnun kepada Layla, dan puji-pujian ingin bersatu yang dipanjatkan oleh Rabiah Adawiah kepada sang Pencipta.

Ketika seorang dihinggapi rasa cinta yang mendalam –apalagi cinta pertama-, maka kerinduan pada sang kekasih akan selalu mengiringi. Rasa ingin bertemu, rasa ingin bersatu, rasa ingin selalu dekat lmbat laun mengelabui indera, satu menit terasa satu jam, satu jam terasa satu hari, satu hari terasa satu bulan dan seterusnya. Ah, cinta memang penuh misteri.

Romeo menghilangkan rasa rindunya dengan bertemu, Majnun dengan syair indah, Rabiah dengan berserah diri. Yah, itulah cara-cara manusia menjinakkan rasa rindu dihati.

Aku? Persamaan antara aku dan mereka para pecinta diatas adalah rasa rindu redam yang tak tertahan, rindu ku pada keluarga, rindu ku pada kampung halaman, rindu ku pada sahabat seperjuangan, rindu ku akan semua yang mewarnai hidup ku. Aku tak mampu merangkai untaian kata indah, aku tak mampu melukis dengan syair yang menghanyutkan hati dan aku belum mampu mencapai tahapan mahabbah!

Namun tak ada alasan untuk tidak mengungkapkan rasa rindu ini, hanya dengan tulisan ini ku curahkan perasaan hati

0 komentar:

02/10/10

ungkapan hati

Ketika kita mempunyai keinginan yang kuat untuk bertemu terhadap sesuatu atau kejadian, disitulah rasa rindu muncul, sebuah sensasi perasaan positif yang dimiliki oleh setiap manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya didunia; malaikat, jin, hewan apalagi tumbuhan.

Dapat dikatakan juga bahwa rindu merupakan bagian dari perasaan cinta. Edward De Vere (Willian Shakespeare) menuliskan perasaan cinta Romeo kepada Juliet dengan untaian kata-kata yang indah, begitu juga dengan Azimi yang melukiskan syair-syair indah Majnun kepada Layla, dan puji-pujian ingin bersatu yang dipanjatkan oleh Rabiah Adawiah kepada sang Pencipta.

Ketika seorang dihinggapi rasa cinta yang mendalam –apalagi cinta pertama-, maka kerinduan pada sang kekasih akan selalu mengiringi. Rasa ingin bertemu, rasa ingin bersatu, rasa ingin selalu dekat lmbat laun mengelabui indera, satu menit terasa satu jam, satu jam terasa satu hari, satu hari terasa satu bulan dan seterusnya. Ah, cinta memang penuh misteri.

Romeo menghilangkan rasa rindunya dengan bertemu, Majnun dengan syair indah, Rabiah dengan berserah diri. Yah, itulah cara-cara manusia menjinakkan rasa rindu dihati.

Aku? Persamaan antara aku dan mereka para pecinta diatas adalah rasa rindu redam yang tak tertahan, rindu ku pada keluarga, rindu ku pada kampung halaman, rindu ku pada sahabat seperjuangan, rindu ku akan semua yang mewarnai hidup ku. Aku tak mampu merangkai untaian kata indah, aku tak mampu melukis dengan syair yang menghanyutkan hati dan aku belum mampu mencapai tahapan mahabbah!

Namun tak ada alasan untuk tidak mengungkapkan rasa rindu ini, hanya dengan tulisan ini ku curahkan perasaan hati

Tidak ada komentar:

About this blog

CUMA SEKEDAR ISENG
Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Terpaku aku berdiri… Diantara bunga-bunga berserakan dengan isak glora jiwa yang tertinggal. Hari-hari bersamamu telah usai, namun api cintaku terus berkobar… tak ada yang bisa padamkan api kasihku padamu, sekian lama telah berlalu… Tanpa ku tahu bahkan sampai detik ini datang seorang pengganti dirimu hanya suara dan tawa hatiku yang tegar bagai karang… luluh karenanya. Kasih haruskah aku mengakhiri kesendirianku ini bersamanya.